Pada suatu saat Alberto diundang untuk mengikuti suatu "misa hitam" yang diadakan secara rahasia oleh para golongan atas Yesuit di suatu biara di utara Spanyol. Ketika dia harus berlutut untuk mencium cincin pemimpinnya, darahnya terkesiap melihat simbol MASONIC pada cincin tersebut.
Tanda yang dibencinya sebab selama ini dia diajar untuk memeranginya. Hancurlah sudah imannya kepada Lembaga Roma Katolik pada saat itu. Disitu dia menyadari bahwa ternyata PAUS HITAM-lah (jenderal/pemimpin Jesuit) yang sesungguhnya mengendalikan Vatikan, adalah seorang Mason, anggota komunis Spanyol. Ia juga berhubungan erat dengan Illuminasi di London.
KATA PENGANTAR
Buku ini diterjemahkan dari ALBERTO, buku pertama dari enam buku yang mengisahkan tentang DR. ALBERTO RIVERA, seorang mantan pastor dari Ordo Jesuit, yang disampaikan kepada Chick.
Ibunya DR. Rivera, Theresa Rivera, adalah seorang yang sangat taat kepada Lembaga Katolik Roma. Ia tidak pernah absen dalam misa, dan penyerahan hidup pada Bunda Maria dan imamnya tidak diragukan. Namun demikian ternyata ia meninggal di luar Kristus.
Dona Isabella, dan juga berjuta-juta lainnya memiliki keberanian untuk berdiri menentang sistem Lembaga Katolik Roma tersebut dan telah menjadi korban demi Juruselamatnya.
Berdoalah kiranya Tuhan Yesus juga mengaruniakan keberanian yang mereka miliki kepada kita sehingga kita dapat dengan berani meninggikan Yesus Kristus dan membawa banyak orang kepadanya.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? - (Galatia 4:16)
SPANYOL 1942
Alberto, seorang anak berusia 7 tahun dimasukkan ke sebuah seminari untuk menjadi seorang pastor. Mula-mula dia menolak, tetapi sang Ibu, dibantu bapak rohaninya, Pastor Abraham, berhasil memaksanya.
Dua tahun kemudian, nenek dan kedua bibinya menjemput dia karena ibunya dalam keadaan sekarat. Bapak kepala seminari memanggilnya dan memberi tahu perihal tersebut. Tetapi Alberto tidak mau pulang. Ternyata dibawah didikan keras dari imam-imam Jesuit (ordo paling keras dalam Lembaga Katolik Roma), ia telah berubah sama sekali. Setelah bapak kepala menegaskan bahwa dia harus menuruti perintahnya (karena dia telah disumpah untuk taat (Vow of Obedience), sumpah yang paling mulia dalam Lembaga Katolik Roma), ia pun menurut.
Ibu Alberto, Teresa Romero Rivera, seorang yang sangat taat kepada Perawan Maria dan Gereja. Ia selalu mengikuti upacara misa di gerejanya, sehingga para kerabatnya menganggapnya sebagai seorang santa (orang suci dalam agama Katolik). Namun menjelang kematiannya (Teresa tidak dalam pengobatan), ia merasa sangat ketakutan. Ia telah berdoa kepada Hati Kudus Yesus, namun tidak menjawab jawaban. Pastor Abraham, bapak rohani dan yang mendidik Alberto, pun tidak dapat berbuat banyak. Ibu Alberto melihat hal-hal yang mengerikan: orang-orang dalam api neraka, mahluk-mahluk yang menakutkan berdatangan untuk membawanya ke neraka. Segala usaha telah dilakukan. Sekalipun dia telah menerima 5 macam sakramen (sakramen baptisan, pengampunan, ekaristi kudus, peneguhan dan sakramen perkawinan), misa khusus, menerima indulgansi (pengampunan dosa menjelang kematian seseorang) dari Paus Pius XII dan sakramen perminyakan terakhir, semuanya tidak dapat menolongnya. Akhirnya Teresa Romera meninggal dalam usia 33 tahun, dalam keadaan yang mengerikan : mata terbelalak penuh ketakutan dan ketegangan tergambar pada wajahnya.
Alberto sangat marah, kecewa dan jengkel terhadap Pastor Abraham. Dalam hatinya ia berkata ternyata sakramen-sakramen itu tidak menolong ibunya, Gereja tidak dapat membantu ibunya pada saat ia membutuhkan pertolongan dan penghiburan. Pastor Abraham dianggapnya sebagai seorang penipu. Dia yang selama ini dianggap sebagai Yesus [1], ternyata tidak dapat menolong ibunya. Hilanglah rasa percayanya pada semua ajaran Gerejanya. Setelah pemakaman ibunya, ia berjanji untuk kembali ke seminari demi ibunya. Ia berharap untuk mendapatkan semua jawabannya bila ia telah menjadi imam kelak dan berdoa supaya ia menjadi imam yang dapat membawa sejahtera kepada siapa yang membutuhkannya.
[1] Kanon (hukum) dan dogma Gereja Katolik Roma yang berhubungan dengan pentahbisan memberi para imam dua kuasa, mengampuni dosa dan menyelenggarakan misa. Hal ini menempatkan mereka sebagai Yesus.
SAN DIEGO 1979
Bertahun-tahun kemudian, setelah Alberto 'keluar' dari Ordo Jesuit dan Gerejanya, Alberto mengalami kecelakaan lalu lintas di San Diego, hal yang sering menimpanya dari waktu ke waktu sejak ia meninggalkan Spanyol. Karena mobilnya harus diperbaiki, maka menginaplah dia di rumah kawan temannya. Ia memperkenalkan diri sebagai mantan imam Jesuit dan uskup dari Lembaga Katolik Roma. Ia mengungkapkan bahwa Ordo Jesuit, yang didirikan oleh Ignatius de Loyola pada tahun 1541 [2], merupakan ordo paling berkuasa dalam lembaga ini, yang mempunyai tujuan menghentikan penyebarluasan aliran Protestan. Merekalah otak yang sebenarnya dalam lembaga agama tersebut. Imam-imam Jesuit merupakan penasehat raja dan pemerintahan-pemerintahan yang jatuh sampai sekarang. Mereka juga instruktur di perguruan tinggi Roma Katolik. Ordo ini jauh lebih berkuasa dari yang kita perkirakan. Ada sekitar 102.000 Jesuit, termasuk anggota Jesuit yang berada di luar sistem ordo ini. Mereka semua sangat setia pada jenderalnya (pemimpin Jesuit), yang dikenal sebagai Paus Hitam (Black Pope). Ia seorang kulit putih yang senantiasa berbaju hitam. Dialah sesungguhnya yang berkuasa penuh di Vatikan. Lembaga Katolik Roma merupakan lembaga yang penuh misteri. Alberto mengatakan bahwa semakin tinggi jabatannya, semakin banyak yang ia lihat, semakin banyak yang merisaukan hatinya. Hal-hal semacam itulah yang mungkin membuat ± 86% imam-imam Katolik - termasuk para Yesuit - menjalani terapi psikologis dan psikiatris.
[2]. Occult Theocracy, Queen Borough, Encyclopedia Britannica, edisi IX, artikel Jesuit, hal. 308
Alberto mengatakan bahwa hal pertama yang sangat menggoncang imannya adalah kematian ibunya yang tercinta. Ibunya sangat setia kepada Gereja, tidak pernah meragukan ajaran-ajaran gerejanya karena ia percaya penuh kepada imamnya. Namun mengapa pada saat ibunya meraung-raung dalam ketakutan menjelang kematiannya, segala usaha imamnya tidak dapat menolongnya, dan akibatnya ibunya harus meninggal diluar Yesus Kristus dengan wajah yang penuh ketakutan. Ia pikir imamnyalah yang harus bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Itu sebabnya ia bertekad menjadi imam dan menemukan kebenaran.
Goncangan berikut terjadi di seminari tempat dia belajar. Pada suatu malam, saat ia tertidur, seseorang merayap ke tempat tidurnya dan mulai menciuminya. Ia terjaga dan memukul wajahnya. Ia berteriak memanggil kepala sekolahnya dan mengadukan perbuatan rekannya itu. Anehnya, malah dia yang dimarahi dan dipaksa mengaku dosa. Ia protes karena merasa tidak berdosa, bukankah rekannya itu yang berdosa. Namun kepala sekolahnya mengatakan bahwa dosanya adalah menolak ungkapan kasih sayang rekannya. Ia heran, bahkan perbuatan homoseksual tidak disinggung-singgung. Setelah beberapa waktu, Alberto menemukan bahwa ternyata skandal homoseksual telah menjalar dalam seluruh sistem Gereja, dari imam sampai kardinal (yang kedudukannya setingkat di bawah paus).
...tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Bapa? Jangan sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci...tidak akan dapat bagian dalam Kerajaan Sorga (1Kor. 6:9-10)
Kenyataan bahwa larangan menikah bagi imam dan biarawati Roma Katolik (celibacy) justru menimbulkan masalah serius. Ketika Alberto bertugas dalam kamar pengakuan dosa [3], beberapa biarawati mengaku melakukan dosa lesbian dan yang lain mengaku berhubungan seksual dengan para imamnya.
[3]. The Priest, The Woman, The Confessional; Chiniquy, Chick Publication
Di Seville, Spanyol (1934), Madrid (1932) dan di daerah Basque di utara Spanyol ditemukan kuburan-kuburan tersembunyi di bawah tanah, dimana ditemukan kerangka-kerangka bayi yang diduga dilahirkan oleh para biarawati yang berzinah. Pemerintahan presiden Aznar dan Manuel Azana menyerukan suatu penyelidikan nasional atas biara, sekolah Roma Katolik dan bangunan gereja. Banyak tempat serupa ditemukan di Spanyol dan Roma [4]. Pada tahun 1936, orang-orang Katolik Spanyol sangat marah, mereka menyerbu dan menghancurkan gedung-gedung gereja tempat ditemukannya terowongan bawah tanah itu.
[4]. Babylon Mystery Religion, Ralph Woodrow, edisi 1981, hal. 116-117; Kesaksian Zuster Charlotte mengenai informasi yang sama diperoleh dengan menulis kepada AIC, P.O. BOX 1076, Alta Lama CA 91701
Para dokter yang meneliti kerangka bayi tersebut melaporkan bahwa kebanyakan kasus kematian bayi-bayi tersebut disebabkan mati lemas. Mengetahui hal ini, bukankah suatu keganjilan bahwa lembaga Katolik Roma sangat menolak/melarang pengguguran bayi (aborsi)?
Dalam kisahnya Alberto mengatakan bahwa tanpa Imamat Roma Katolik, tidak akan ada Lembaga Roma Katolik, sebab sumpah jabatan terpenting dalam lembaga ini adalah sumpah celebacy. Tanpa adanya sumpah ini, tidak akan ada peraturan sakramen. Hal inilah yang menyebabkan jabatan imam sangat dijunjung tinggi. Mereka menyatakan bahwa Tuhan mengistimewakan mereka dengan kasih karunia yang melebihi orang lain sebab mereka rela tidak menikah. Bila imam diijinkan menikah, maka runtuhlah semua sistem yang ada. Sistem lembaga mereka berdasarkan pada beberapa kanon (hukum/peraturan) yang mengatur keberadaan Paus melalui imamat dan tanpa paus tidak ada Lembaga Roma Katolik.
Paus dianggap sebagai pemimpin dunia. Hal ini ditegaskan oleh Agustine, seorang penulis Katolik Roma pada sekitar tahun 420, dalam buku aslinya 'The City of God' yang ditulis dalam bahasa Latin. Dalam versi yang baru, informasi dalam buku tersebut banyak yang diubah dengan tujuan supaya tidak terungkap secara umum.
Paus (yang juga disebut Uskup Roma pada jaman Agustine) adalah lambang matahari [5], penguasa alam semesta ini. Bulan (pemerintahan-pemerintahan dunia) memantulkan kemuliaannya. Bumi adalah seluruh umat yang tunduk kepadanya. Agustine mengatakan bahwa Tuhan mengaruniakan Paus hak ilahi sebagai Yesus Kristus di bumi ini untuk secara terselubung mengendalikan manusia di seluruh dunia melalui pendidikan, politik, ekonomi dan kekuatan militer.
[5]. The Other Side of Rome, Wilder, terbitan Zondervan, Grand Rapids – MI 49506, hal. 155-159; Baal Worship, Angel of Light - Crusaders vol. 9 dan Sabotage – Crusaders vol. 11.
Kejutan berikut terjadi tatkala Alberto berusia 16 tahun dan masih di seminari. Gurunya menerangkan bahwa Petrus adalah Paus pertama. Ia mengajukan sanggahan yang hampir menghancurkan dirinya sendiri. Ia tidak sadar bahwa sanggahannya, secara tidak langsung sama dengan menentang paus sendiri.
Ia tetap menyanggah walaupun gurunya menekankan bahwa Simon Petrus merupakan batu karang tempat Gereja didirikan. Ia tidak setuju dengan ajaran tersebut. Karena guru itu sendiri pernah menerangkan bahwa dalam bahasa Latin dan Yunani, Simon berarti pasir, dan Petrus berarti batu kerikil; sehingga menurut Alberto...Yesuslah 'Batu Karang' itu. Sang guru menyangkalnya dengan mengatakan bahwa apa yang dijelaskannya tertulis dalam Alkitab Aramic Kuno yang sudah tidak ada lagi, dan sang guru tidak memberi kesempatan kepada Alberto untuk bertanya lagi. Namun Alberto terus menyanggah dengan mengungkapkan bahwa Yesus berkata,"Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu"...Mat. 16:18, maka Petrus bukanlah batu karang itu, sebab segera setelah pernyataan itu Yesus mengatakan, "Enyahlah Iblis...." Mat. 16:23. Gurunya menjadi marah dan mengusir Alberto keluar dari kelas. Ia dituduh sebagai seorang “heretic” (orang yang tidak sejalan dengan paus atau pengajaran Lembaga Katolik Roma) dan komunis!
Dua jam kemudian Alberto dipanggil. Gurunya mengatakannya bahwa ia dipanggil ke kantornya bukan karena ia telah berbuat salah, namun karena ia telah mengatakan sesuatu yang sangat berbahaya. Alberto tidak mengerti apa maksud gurunya. Kemudian gurunya mengakui bahwa ia setuju dengan pendapat Alberto, hanya saja ia harus melindungi dirinya dari atasannya! Ia berpesan agar murid lain tidak tahu dengan apa yang ia percayai. Ia berkata bahwa bila saja ia melaporkan Alberto pada rektornya, Alberto pasti dihukum karena apa yang dikatakannya sangat membahayakan imam Katolik Roma. Kemudian ia mengatakan bahwa pada suatu saat nanti Alberto akan menjumpai banyak hal yang tidak pernah diizinkan untuk diperbincangkan.
Siswa seminari di larang keras membaca Alkitab, hanya para instruktur yang diijinkan!
Suatu hari, seorang siswa yang lebih muda memberinya sebuah kitab Perjanjian Baru. Ia menganjurkan Alberto untuk membacanya, karena kitab ini menyangkut masalah hidup atau matinya. Pada mulanya ia takut karena tidak ada stempel persetujuan pada halaman pertamanya (nihil obstat, imprimatur, suatu tanda berbentuk salib).
Alberto coba untuk menyingkirkannya. Dia sadar apabila dia tertangkap basah membacanya, ia akan dituduh sebagai seorang sesat. Jadi dia menyembunyikan Alkitab itu. Namun dia membacanya juga pada malam hari, dibawah selimut dengan pertolongan senter karena takut tertangkap basah. Cara ini dilakukannya selama 3 tahun, yang mengakibatkan ia kemudian harus memakai kaca mata. Ia terkejut karena menemukan bahwa ternyata Petrus beristri (Mat. 8:14-15; Mar. 1:30; Luk. 4:38-39)
Suatu malam ia tertegun selagi membaca 1Tim. 3:2-5, Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri...seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Tuhan?
Kemudian ia menemukan ayat ini...Engkau Simon, anak Yunus, engkau akan dinamakan Kefas (artinya Petrus - batu kerikil), Yoh. 1:42. Ia tidak salah, karena ternyata bukan Petrus namun Yesuslah Batu Karang itu!
Kemudian para murid seminari diajar tentang sejarah inkuisisi (lihat kamus kecil di belakang buku ini). Alberto menjadi bertambah benci kepada orang Protestan. Namun demikian ada sisi-sisi lain yang mengejutkannya. Ia belum sadar bahwa tidak lama lagi ia akan dilatih menjadi agen rahasia untuk menghancurkan gereja-gereja Protestan.
INKUISISI...merupakan perbuatan paling mengerikan yang pernah dilakukan siapapun di dunia ini. Sejak tahun 1200, dengan menggunakan cara ini Lembaga Roma Katolik telah menelan 68 juta korban [6]. Yang menjalankan inkuisisi adalah imam-imam Dominikan dengan otaknya Ordo Jesuit. Tahta Suci mengulurkan tangan terornya ke seluruh pelosok dunia sehingga tidak seorang pun yang aman di dunia ini.
[6] The Other Side of Rome, J.B. Wilder, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI, hal. 153
Penulisan kembali sejarah inkuisisi yang sedang dilakukan Lembaga Roma Katolik saat ini untuk menutupi hal yang sebenarnya. Kitab-kitab asli yang berisi tentang inkuisisi menghilang secara misterius dari banyak perpustakaan. Hal tersebut merupakan jalan terbaik untuk menyembunyikan rahasia tentang inkuisisi pada jaman modern ini.
Dalam pelajaran-pelajaran sejarah Gereja di seminari tempat Alberto belajar, guru membacakan kekejaman-kekejaman yang sesungguhnya terjadi dalam inkuisisi. Sebab sebagai imam, suatu saat nanti mereka harus dapat menjawab masalah-masalah yang bersangkutan dengan inkuisisi tersebut. Gurunya membacakan suatu kasus untuk menunjukkan pada murid-muridnya mengapa Gereja mempunyai otoritas moral untuk menuntut kesalahan seorang “heretic” dan menjatuhkan hukuman mati padanya.
Pada tanggal 21 Mei 1559, orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus, beribadah di sebuah rumah. Hal ini dilaporkan kepada Tahta Suci. Ibadah ini dianggap sebagai suatu kejahatan, dan imbalannya adalah hukuman mati. Orang-orang yang hadir mereka dianggap sebagai penyembah-penyembah setan, pertemuan para dukun.
Diantara mereka yang tertangkap adalah Dona Isabella, saudari sepupu Raja Phillip, yang sedang mengandung. Tetapi para penggerebek tidak menghiraukannya. Dalam sidang pengadilan Dona Isabella diperintahkan untuk mengaku bersalah. Namun dia tidak mau menyangkali Penebusnya yang telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosanya, dan memberinya hidup kekal. Tuhan Yesuslah satu-satunya pengharapan dalam kekekalan bila tubuhnya nanti dibunuh secara kejam oleh mereka. Dia tidak dapat berdusta karena dia telah belajar apa itu kebenaran. Bahkan ia berkata kepada mereka bahwa dia berdoa kepada Tuhan Yesus agar merekapun dapat mengenal Dia, sebab Dialah Kebenaran itu. Dona dituduh sebagai dukun dan pembohong. Dona mengatakan mengatakan bahwa Kristuslah Juruselamatnya karena Yesus sendiri berkata....Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku...Yohanes 14:6. Namun para penyiksa itu menegaskan bahwa Perawan Marialah yang menyatakan bahwa dialah jalan, kebenaran dan hidup; bukannya Yesus. Mereka menuntut agar Dona disiksa.
Ia diikat pada tiang siksaan, kepalanya dijepit dengan alat khusus supaya tidak dapat bergerak, lalu dengan suatu alat khusus dari baja untuk memaksa mulutnya tetap terbuka, kemudian dimasukkan sehelai kain lenan yang rapuh ke dalam tenggorokannya sampai ke lambung, air diteteskan masuk, lalu kain itu dihentak dengan kasar sehingga merobek dari saluran pencernaan sampai ke mulutnya. Dona tetap menolak untuk menyangkali imannya kepada Tuhan Yesus. Akhirnya dia mati dibakar. Fakta sejarah adalah Raja Phillip II datang untuk menyaksikan pembakaran Dona karena ia adalah saudari sepupunya, dan dia menikmatinya.
Walaupun Alberto tahu bahwa perbuatan itu tidak dapat dibenarkan, namun dia sangat kebingungan karena baru berusia 14 tahun pada saat pelajaran itu diberikan. Peristiwa itu menghantuinya melalui mimpi. Sekalipun demikian, ia masih membenci orang Kristen yang benar. Alberto masih yakin bahwa mereka adalah musuh-musuh dalam daftar mati Lembaga Roma Katolik. Kegigihannya memusuhi golongan tersebut yang menjadikan dia diangkat menjadi agen rahasia untuk menyusup dan menghancurkan gereja-gereja Kristen non-Katolik. Waktu berjalan terus, ia harus menyusup ke banyak gereja dan organisasi.
Sekitar tahun 1550, agen-agen Jesuit mulai menyusup ke berbagai agama dan denominasi. Penyusupan tersebut masih berjalan terus dengan cara yang lebih licik sampai hari ini, melalui gerakan Oekumene, Karismatik dan beberapa gereja fundamentalis. Sasaran kerja Alberto ada 4 kelompok, yaitu Plymouth Brethen, Pantekosta, Baptis dan United Evanglisticals
Imam-imam yang telah berhasil menyusup ke gereja Plymouth Brethen memberikan buku-buku karangan Darby, Scofield, Kelly, dsb. Mereka mempelajarinya dan mengadakan praktek kebaktian dengan cara gereja Brethen. Seorang imam mengajarkan bagaimana cara memecah roti ala Brethen pada hari Tuhan. Setelah mereka siap, mereka diberi lokasi gereja yang harus disusupi dan menekankan bahwa mereka harus dapat pura-pura telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Bagaimana lokasi gereja tersebut diketahui? Satu-satunya agama yang diperbolehkan di Spanyol hanyalah Roma Katolik. Para imam gereja lokal memiliki daftar hadir, bila seorang anggota tidak hadir dalam misa, agen rahasia diberitahu. Mereka kemudian menguntit orang-orang bersangkutan sampai para imam itu dapat menemukan gereja-gereja bawah tanah mereka.
Para penyusup juga diajar sopan santun dalam pergaulan, cara memberikan bunga pada saat undangan makan malam. Cara menyampaikan rasa kagum akan kecantikan nyonya rumah, bermain dengan anak-anak, dsb. Mereka diajar untuk mempermainkan perasaan orang lain dengan menyatakan turut berdukacita pada saat seseorang meninggal. Cara bagaimana mengungkapkan perhatian kepada orang-orang yang sedang dalam krisis berat, dsb. Dari semuanya itu, yang paling penting adalah mengajar mereka cara bagaimana memecah belah dan membinasakan pendeta yang berani mengatakan bahwa Lembaga Roma Katolik bukan gereja Kristen yang benar dan pendeta seperti itulah yang merupakan sasaran utama mereka.
Di Spanyol saja, Alberto telah terlibat langsung dalam penghancuran sekurang-kurangnya 19 gereja. Ia membiarkan dirinya tertangkap dalam suatu razia sehingga namanya muncul dalam surat kabar sebagai “heretic”. Dia berhasil mengantongi surat pribadi dari gembala sidang gereja bersangkutan, yang memuji dirinya sebagai seorang Kristen yang setia dan dapat dipercaya. Gembala ini tidak tahu bahwa Alberto-lah yang bertanggung jawab atas razia tersebut dan yang menyebabkan pendetanya dipenjarakan. Alberto baru berusia 17 tahun pada waktu itu!
Dengan surat rekomendasi itu, ia diterima disebuah gereja Baptis di Venezuela. Ia disusupkan ke dalam gereja tersebut hanya sebagai batu loncatan untuk dapat masuk ke satu seminari theologia interdenominasi yang lebih besar di Kosta Rika. Misi utamanya adalah membinasakan gembala, gereja dan seminarinya. Ia harus mengumpulkan sebanyak mungkin nama untuk dimasukkan ke dalam komputer di pusat Tahta Suci. Inkuisisi masih berlangsung dalam bentuk yang baru. Tahta Suci memiliki daftar nama pendeta Protestan dan anggota-anggota gereja di seluruh dunia termasuk umat Katolik Roma sendiri. Daftar ini dapat digunakan sebagai senjata, kalau ada yang menentang Gereja Tunggal Super Sedunia, yang sedang direncanakan, dan orang-orang dalam lembaga-lembaga yang menentang gerakan Karismatik Katolik Roma akan dibunuh. Gereja Super terbentuk kalau Lembaga Katolik Roma sudah menyatukan semua gereja Protestan di bawah pengaturannya.
Lembaga Roma Katolik adalah ‘pelacur’ besar yang dimaksud dalam Wahyu 17. Orang-orang kudus dalam 'masa kesukaran' akan dibinasakannya (Wahyu 6:9-11; 7:14; 10:11; 20:4). Akan ada pembunuhan-pembunuhan dengan kuasa gelap dalam misa hitam. Masa itu akan segera tiba [7].
[7]. Crusader vol. 5, berjudul Chaos
"Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: 'Babel Besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi'. Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus", (Wahyu 17:5-6).
Kembali pada bagaimana Alberto menghancurkan gereja Baptis di Venezuela tadi. Setengah dari umat gereja tersebut percaya bahwa lembaga Roma Katolik adalah gereja yang benar. Pada mereka, Alberto berkata bahwa:
“Saya punya banyak teman dari gereja Katolik, mereka mengasihi Tuhan dan saya yakin bahwa mereka adalah orang-orang Kristen yang telah diselamatkan”;
“Roma Katolik adalah gereja Kristen yang benar, mereka yang tidak percaya inilah yang memecah dan menghancurkan Tubuh Kristus”
“Banyak yang telah dibinasakan iman Kekristenannya karena para pendeta menyerang mereka. Dan menimbulkan macam-macam kebingungan, penyimpangan dan pertikaian. Itu harus dicegah. Kita harus memberitakan tentang kasih saja! "
Catatan : Bukankah Tuhan telah menyusun Tubuh Kristus yang sebenarnya, tidak boleh terjadi perpecahan dalam Tubuh itu (1Kor. 12:23-24).
Dan kepada pendeta dan mereka yang tidak mendukungnya, Alberto akan berkata bahwa:
“Gereja Katolik bukan gereja Kristen yang benar. Saya telah merasakan penderitaan di tangan mereka di Spanyol. Mereka membenci orang-orang Kristen. Pendeta yang saya kasihi masih dalam penjara sampai saat ini. Anda harus memprotes hal ini. Lihat nama saya tercantum dalam surat kabar. Saya disebut “heretic”!
Sementara pendeta Gereja Baptis tersebut memasukkan Alberto ke seminari interdenominasi, ia dan teman-temannya mulai menyebar cerita burung yang mengatakan bahwa sang pendeta berselingkuh dengan seorang gadis 18 tahun. Perempuan itu sebenarnya kaki tangan Katolik yang disusupkan. Gadis ini mengaku kepada penatua yang tidak cocok dengan pendeta tersebut bahwa benar ia berselingkuh. Isteri pendeta menceraikannya. Gereja hancur. Dan Alberto pun angkat kaki menuju sasaran berikutnya, padahal pendeta itu bersih.
Ada 3 langkah untuk menghancurkan seorang hamba Tuhan yang tidak kompromi dengan Lembaga Katolik Roma:
1.
|
Menghancurkan nama baiknya
|
•
Menceritaka n dusta/fitnah tentang dia
•
Memutarbalikkan sesuatu yang dia katakan
•
Menjadikannya seakan-akan dia musuh negara
•
Membuatnya mengalami kesulitan dengan para penatuanya
•
Menjebaknya dengan wanita yang dipasang sebagai sekretarisnyaagar
berselingkuh
•
Mengundang dia pada larut malam untuk pelayanan, ditengah jalan“dipasang”
seorang wanita yang pura-pura dalam kesulitan. Padasaat pendeta tersebut berhenti
untuk menolong, wanita itu akan berteriak “perkosaan” dan merobek gaunnya
sendiri. Temannya sudah siap disana untuk memotret kejadian tersebut.
•
Penahanan karena fitnah, mulai dari penyelundupan obat terlarang sampai
pemalsuan pajak. Pada saat dia terbukti bersih, surat kabar sudah
menyudutkanya.
•
Mengacaukan hutang-hutangnya, seperti melalui kartu kredit. Semua orang
diberitahu sehingga dia menjadi kacau.
•
Penelepon gelap yang menuduh bahwa istrinya atau anak-anaknya berzinah.
|
|
2
|
Membuatnya
terkucil, dengan cara:
|
•
Menulis surat-surat edaran, gosip dimulai dengan mengatakan bahwa dia terlalu
kontroversial... pengacau... musuh yang menyebabkan perpecahan ...anti
persatuan... tidak menunjukkan kasih Tuhan... mempunyai doktrin atau
kepercayaan sendiri... berjalan sendiri, tidak mau bekerjasama.
•
Dusta baru disebarkan, bahwa dia terkena gangguan jiwa, semua pernyataannya
tidak dapat dipercaya.
|
|
3
|
Dibinasakan.
|
Bila
keyakinan panggilannya membuat dia tidak mau kompromi di bawah
tekanan-tekanan pendeta lain, teman dan keluarganya (yang telah berkiblat ke
Roma Katolik) maka kejadian aneh-aneh dapat terjadi :
•
Tertabrak mobil dalam suatu kecelakaan lalu lintas.
•
Di rumah sakit, perawat menyumbat saluran oksigennya.
•
Ada kesalahan diagnosa atau pengobatan.
•
Keracunan makanan bahkan di rumah sendiri.
•
Diberi obat-obatan yang dapat mencuci otaknya sehingga harus masuk rumah
sakit jiwa.
•
Mengalami komplikasi penyakit dan mati.
•
Penyerangan fisik dalam kegelapan malam.
•
Ditembak penembak gelap.
|
Seminari Protestan lain yang akan dihancurkan Alberto terletak di Kosta Rika. Dua gadis cantik, Carmen dan Marie, ditugaskan mendukung misi Alberto. Keduanya berasal dari kelompok muda-mudi Katolik yang menyamar sebagai orang Kristen fundamentalis, Injili, dan sudah lahir baru. Carmen berperan sebagai kekasih Alberto, dan Marie bertugas menghancurkan pendeta-pendeta dan memperkenalkan pergaulan bebas diantara siswanya.
Untuk membuktikan bahwa ia anti Katolik, dihadapan siswa-siswa lain Alberto berdebat dengan imam-imam Jesuit, yang didatangkan ke seminari itu. Mereka mengenal siapa Alberto ... semuanya hanya sandiwara. Di balik semua itu, dia melaporkan segala sesuatu tentang seminari itu kepada imam Jesuit yang datang, yang kemudian meneruskannya ke Tahta Suci di Vatikan. Ia menimbulkan kegelisahan diantara para siswa dengan melanggar peraturan yang memisahkan siswa dengan siswi. Ia juga menugaskan beberapa pemuda Katolik tampan menyusup sebagai orang Kristen untuk menjatuhkan guru-guru wanita yang masih muda. Alberto berkunjung ke asrama wanita setiap hari seusai jam pelajaran.
Suatu malam Carmen dan Alberto sengaja membiarkan dirinya tertangkap terbasah di asrama putri. Carmen hanya bergaun tidur saja. Carmen berkilah bahwa semua siswi berbuat hal yang sama dengan para siswa. Skandal ini tersebar melalui surat kabar yang beritanya ditulis oleh seorang Jesuit. Seminari tergoncang dan dicap sebagai tempat maksiat.
Alberto selalu berpakaian sembarangan dan selalu terlambat. Dia mulai bertengkar dengan guru-gurunya dengan menuduh mereka tidak mempunyai kasih. Dalam setiap kesempatan, ia meyakinkan bahwa ada banyak orang Kristen yang baik dalam Lembaga Katolik Roma dan bahwa sekolah Katoliklah yang terbaik karena disiplin dan tidak ada skandal.
Marie juga sibuk, beberapa siswa, diantara 17 siswa dalam seminari tersebut, termakan rayuannya sehingga harus dikeluarkan. Kemudian dia mulai menyusup diantara pendeta. Bila Alberto melihat ada seorang Kristen yang lemah atau seorang pendeta yang mulai memperhatikan cara jalannya dan mulai sering ‘jahil’, maka ia akan memberitahu Marie untuk segera bertindak. Tiga orang pendeta menjadi korbannya, mereka dari gereja-gereja Methodist, Pantekosta dan Four Square Minister. Kemudian kalangan Katolik menuntut mereka menghentikan aksi anti-Katoliknya.
Misinya berhasil. Ketiga pendeta tersebut kemudian bergabung dalam Oekumene (bergabungnya gereja-gereja, yang akhirnya akan bergabung juga dengan Katolik). Mereka mulai berkotbah hanya mengenai kasih Tuhan....mereka tidak lagi berani menyatakan bahwa umat Katolik bisa masuk nereka karena ajarannya, semuanya berjalan sesuai dengan perintah-perintah terselubung dari Vatikan.
Di seminari, aksi terakhir yang dilakukan adalah menciptakan mogok makan masal selama 3 hari. Sekali lagi pecah berita di surat kabar. Seminari itu menuju kehancuran. Para imam Katolik menuntut seminari itu ditutup dengan tuduhan 'seminari itu adalah alat setan'.
Para pemimpin seminari mencoba mengusir Alberto dari negara tersebut, tetapi Vatikan, melalui pemerintah Spanyol, menyatakan bahwa Alberto adalah seorang pelarian tentara. Alberto dikeluarkan (dipindahkan) sebelum dia diketahui sebagai kader Jesuit.
Catatan: kini seminari tersebut sepenuhnya mengikuti arus Oekumene yang bekerja erat dengan imam-imam Roma Katolik. Ada dua sebab mengapa Carmen dan Marie mau bekerja untuk Lembaga tersebut, pertama untuk mempertahankan imannya dengan memusnahkan musuh-musuhnya. Dan kedua, 'mengumpulkan angka' agar tidak masuk dalam api penyucian sesuai dengan pengajaran dan kepercayaan mereka.
Ajaran Roma Katolik menggantikan istilah neraka dengan 'tempat api penyucian (purgatory). Pada tahun 593, Paus Gregory I meresmikan ajaran tentang tempat api penyucian ini sebagai suatu tempat sementara untuk penyucian (penderitaan) bagi mereka yang mati sebagai orang Katolik. Di atas dasar iman Roma Katolik inilah semua upacara imamat dan sakramen dilakukan. Konsili Florence mengukuhkannya pada tahun 1439. Padahal Alkitab menyatakan dalam Wahyu 14:11, 21:8 :
- Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." - (Wahyu 14:11)
- Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." - (Wahyu 21:8)
Tapi iman Roma Katolik menyatakan bahwa bila seseorang percaya adanya api penyucian, jiwanya dapat dikeluarkan dari dalamnya dengan hubungan-hubungan atau pengaruh-pengaruh khusus, dengan demikian mereka menjadi rela melakukan apa saja yang dikatakan imamnya atau membayar berapa saja yang dimintanya. Marie dan Carmen percaya bahwa dengan apa yang mereka lakukan, mereka bisa memperoleh kasih karunia khusus, ini berarti mereka hanya akan tinggal sebentar dalam api penyucian tersebut. Bahkan, bila harus membunuh sekalipun, mereka bersedia melakukannya. Imam-imam dan biarawati-biarawati membunuhi orang-orang non-Katolik dalam inkuisisi, supaya mereka dapat keluar dari purgatory. Purgatory merupakan alat yang kuat untuk menakut-nakuti guna menguasai orang-orang Roma Katolik.
Sedangkan misa adalah sebuah omong kosong yang indah, yang diciptakan oleh Uskup Roma tahun 368. Sebuah kata baru yang diciptakan untuk menerangkan misa adalah “transubstantiation” yang artinya bahwa imam mempunyai kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi diri Yesus (tubuh, jiwa dan darah Yesus murni). Ini adalah penghujatan! Karena dengan kata lain, imam mempunyai kuasa untuk menarik Yesus turun dari surga untuk mengulang penyaliban setiap kali misa diadakan.Padahal Alkitab menyatakan dalam Ibrani 10:12.
...Tetapi Ia, setelah mempersembah kan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Bapa.
Itu sebabnya ayat ini tidak pernah dibacakan kepada orang-orang Roma Katolik. Ayat lain yang dibenci para imam adalah 1 Yohanes 2:1.
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. - (1 Yohanes 2:1).Berbicara mengenai seorang hakim/pembela, Lembaga Roma Katolik menekankan kepada para pengikut-pengikutnya pada suatu kepercayaan (dan ini murni penyembahan Baal) [8], bahwa Yesus ada di surga sebagai hakim yang tidak berbelas kasihan, tak seorangpun diizinkan mengajukan kasus kepadaNya, karena itu Maria duduk dihadapanNya sebagai ibu yang menderita, penuh dengan belas kasihan dan pengertian, memohonkan pengampunan dan belas kasihanNya untuk orang-orang Roma Katolik yang setia kepadanya. Dan mereka juga percaya bahwa Maria adalah sesama penyelamat dan penebus juga (menyatakan bahwa Maria, ikut mencucurkan darah karena sakit dan ikut menderita demi manusia pada saat Yesus disalibkan).
[8]. The Two Babylons, Hislop, Loizeaux Brother Publishing, Neptune, New Jersey, bab: The Mother of the Child; lihat juga Crusaders vol. 11 “Sabotage”.
Dengan begitu Maria adalah tiket mereka untuk masuk surga setelah mereka keluar dari api penyucian. Itu sebabnya mereka tidak akan rela melepaskan perawan Maria, karena takut jiwa mereka terhilang. Sistem tersebut telah menjadikan perempuan ini sebagai ilah. Bukankah Maria juga terlahir dalam dosa sebagai orang lain..Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan” dan hanya Yesus saja yang lahir tanpa dosa...1Petrus 2:22 “Ia tidak berbuat dosa, dan dan tipu tidak ada dalam mulutNya”.
Alberto dahulu mengasihi Perawan Maria dengan segenap hatinya, ia dengan sukarela mempersembahkan hidupnya, untuknya dia rela dibunuh. Sampai suatu saat ia menemukan dalam Alkitab yang menghentaknya, Yesus memanggil ibuNya dengan 'perempuan'.....Yohanes 2:4 (terjemahan lama) Hai perempuan, apa kena mengena antara Aku dengan engkau?"; dan Yohanes 19:26-27 (terjemahan lama) "Berkatalah Ia kepada ibuNya, Hai perempuan, tengoklah anakmu. Dan kemudian Ia berkata pada murid itu, Tengoklah ibumu." Kedua ayat ini mengganggu pikirannya, ia tidak dapat tidur. Kemudian dia menghubungi seorang rabi Yahudi untuk menanyakan apakah pantas Yesus menyebut Maria seperti itu. Jawabnya adalah tidak pantas! Istilah itu merupakan suatu penghinaan.
Agama Iblis disebut penyembahan Baal yang bersumber dari Babilon, waktu manusia menyembah Ratu Surga. Bapa Surgawi sangat membenci hal tersebut (Yeremia 7 dan 44). Oleh sebab itu Yesus menyebut ibu-Nya perempuan. Sistem yang sama dengan itulah yang dipakai oleh Roma Katolik, mereka menjadikan Maria sebagai Ratu Surga.
Orang Katolik diharuskan percaya bahwa Bunda Maria dikandung tanpa dosa, dengan demikian ia menjadi manusia tanpa dosa juga, ini menjadikannya setara dengan Bapa Surgawi. Itu sebabnya ia menjadi ibu Yesus (Anak Bapa).
Pada waktu orang Katolik mengaku dirinya sudah lahir baru dan selamat, pengertiannya sangat berbeda dengan pengertian Alkitab. Bagi mereka, pada saat mereka dipercik dalam baptisan [9] , itu berarti mereka dilahirkan kembali, sekalipun mereka masih bayi. Selama mereka menyembah Maria dan tetap setia kepada sistem Roma Katolik, ada jaminan keselamatan. Mereka diindoktrinasi bahwa di luar sistem Lembaga Roma Katolik, tidak ada keselamatan!
[9]. The Catholic Encyclopedia, vol. 2, hal 261, BAPTISAN 17.
Arti pertobatan bagi mereka juga bukan memohon kepada Tuhan Yesus untuk mengampuni dosa-dosanya dan berbalik menjadi pengikut Yesus. Bagi mereka pertobatan adalah menyuap Bapa dengan melakukan hal-hal tertentu sesuai dengan perintah agamanya dan imam yang mengampuni dosa mereka Artinya mereka wajib mengucapkan 5 kali Salam Maria atau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh imamnya. Itulah pertobatan mereka!
Bila seorang Katolik ingin sungguh-sungguh diselamatkan, ia HARUS keluar dari sistem tersebut! (Yesaya 48:20; Yeremia 50:8;51:6,45; 2Korintus 6:14-18; 7:1; Wahyu 18:4). Bila dia taat pada Yesus, maka Tuhan Yesus akan mengeluarkannya dari sistem dan memberinya hidup kekal. Sistem Roma Katolik hanya MENDATANGKAN KUTUK yang menakutkan.
Kembali kepada Alberto, setelah dia menghancurkan seminari teologia tersebut dan kembali ke Vatikan, ia diangkat sebagai imam Jesuit. Begitu ahlinya dia dalam bidang spionase, sehingga kemudian ia diangkat menjadi seorang bishop dengan suatu sumpah dan pelantikan khusus. Ia pun berhak mengantongi kartu pengenal dan surat-surat penting khusus dari superiornya (the archdiocese) untuk bekerja di negara mana pun.
Setelah Alberto meninggalkan lembaga tersebut, ia diangkat menjadi uskup dalam suatu gereja Roma Katolik Orthodoks, yang perintah pentahbisannya diturunkan langsung dari Paus dibawah Suksesi Kerasulan Paus Roma.
Ketika ia menjadi imam, ia pikir ia akan menemukan kebenaran dan mendapatkan damai sejahtera dalam hatinya seperti yang pernah ia janjikan pada ibunya dahulu. Namun nyatanya tidak demikian. Semakin dalam dia masuk ke dalam Ordo Yesuit, semakin banyak kebusukan yang dia dapatkan dalam lembaga tersebut.
Pada suatu saat Alberto diundang untuk mengikuti suatu "misa hitam" yang diadakan secara rahasia oleh para golongan atas Yesuit di suatu biara di utara Spanyol. Ketika dia harus berlutut untuk mencium cincin pemimpinnya, darahnya terkesiap melihat simbol MASONIC pada cincin tersebut.Tanda yang dibencinya sebab selama ini dia diajar untuk memeranginya. Hancurlah sudah imannya kepada Lembaga Roma Katolik pada saat itu. Disitu dia menyadari bahwa ternyata PAUS HITAM-lah (jenderal / pemimpin Jesuit) yang sesungguhnya mengendalikan Vatikan, adalah seorang Mason, anggota komunis Spanyol. Ia juga berhubungan erat dengan Illuminasi di London [10].
[10]. Ignatius de Loyola, pendiri Ordo Jesuit juga seorang anggota “Alumbrados” yang berarti “The Enlightened” atau “The Illuminati” (lihat kamus kecil pada halaman terakhir)
Karena peristiwa itu, Alberto merasa bingung beberapa minggu lamanya, memikirkan kenyataan bahwa semua yang harus dia lawan justru bertautan erat dengan Vatikan.
Karena pengalamannya dalam spionase, dia ditugaskan untuk ikut dalam gerakan-gerakan
Oikumene di bawah Paus Yohanes XXIII. Orang-orang Protestan sudah tidak lagi disebut penyesat, tetapi saudara yang terpisah. Komunis [11] juga tidak dianggap sebagai musuh lagi.
[11]. The Vatican Moscow Washington Alliance, Avro Manhattan, Chick Publications, 1982
Roma Katolik sudah berhasil menyusup ke semua organisasi di seluruh dunia (gereja, agama, aliran kepercayaan, Atheis Komunis, Masonic, persatuan buruh, dan lain-lain). Agen-agen Roma Katolik dengan diam-diam masuk ke dalam jaringan TV dan penerbit-penerbit Kristen. Mereka diterima sebagai pengajar, pendeta, penginjil. Mereka hanya memasukkan ajaran kasih dan persatuan (Oekumene) untuk menyatukan semuanya. Ini adalah kebangunan rohani ala Katolik. Karya besar mereka adalah kekuatan ketiga, yaitu GERAKAN KARISMATIK! Inilah jembatan menuju Roma, kalangan Protestan telah menerima Roma Katolik dengan tangan terbuka.
Dua tujuan utama Lembaga Roma Katolik untuk dapat mencapai [menguasai] Yerusalem:
1. Hanya ada satu Gereja di dunia. Dengan jalan menguasai seluruh gereja dan agama di seluruh dunia.
2. Hanya ada satu Pemerintahan di dunia. Dengan jalan menguasai orang-orang komunis, atheis, perserikatan buruh dan kekuatan-kekuatan politik lainnya.
Kelompok Protestan pertama yang menerima mereka adalah Gereja Advent Hari ke Tujuh dan Full Gospel Businessmen Fellowship International. Kemudian Baptis, Metodis, Presbiterian, Lutheran, termasuk juga Mormon dan Saksi Yehovah. Semua perguruan tinggi seminari, akademi adalah sasaran berikut. Perkumpulan muda-mudi, Legio Maria, Knights of Columbus, kelompok-kelompok ini sudah tidak banyak komentar tentang Roma Katolik lagi, bahkan ada yang mengakui bahwa Lembaga Roma Katolik adalah gereja Kristen yang benar.
(3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,(4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah [Bapa]. Bahkan ia duduk di Bait Allah [Bapa] dan mau menyatakan diri sebagai Allah [Bapa]. - (2 Tesalonika 2:3-4).Dan ternyata Roma Katolik telah memenangkan mereka dengan kompromi-kompromi. Dapat dikatakan hampir semua pendeta Protestan takut menyerukan perlawanan terhadap Roma Katolik. Karena bila mereka berani melawan, maka penyusup-penyusup yang ada di dalamnya akan menyerang di bawah perintah atasan mereka. Inilah merupakan kemurtadan, murtad yang dikatakan dalam 2Tes. 2:3 (lihat sebelumnya) yang akan terjadi sebelum Tuhan Yesus datang kedua kalinya.
Si Pelacur Besar dalam Wahyu 17 adalah lembaga Roma Katolik. Alkitab menyebutnya sebagai suatu kekuatan dahsyat pada akhir zaman dan Alkitab juga menyatakan kehancurannya yang terakhir. Penyesatan si Pelacur Besar itu telah tersingkap. Pemimpin-pemimpin dunia yang pernah menandatangani pakta-pakta dengannya akan berbalik melawan dia, untuk menggenapi kehendak Tuhan. Dan akhirnya ia akan habis terbakar (Wahyu 19:1-6).
Setelah Alberto mengetahui semuanya, maka hancurlah semua harapannya untuk menjadi imam yang menemukan kebenaran dalam Lembaga Roma Katolik dan menjadi berkat bagi mereka yang memerlukannya. Pergumulannya untuk mendapatkan kebenaran menjadikan dia tertekan dan putus asa. Maka mulailah dia terlibat dalam obat-obat penenang. Dalam keadaan demikian, dia diberi tugas untuk berbicara dihadapan 50.000 pemimpin-pemimpin gereja Protestan dan Roma Katolik dalam suatu persekutuan Oekumene di sebuah stadion di Guatemala.
Ia membuat suatu dosa besar yang tidak terampuni oleh gereja Katolik. ia MEMBONGKAR semua isi perut Lembaga Roma Katolik tempat dia mengabdikan diri selama ini. Peristiwa itu terjadi tahun 1965.
Dalam kotbahnya antara lain dia berkata,"Bagaimana saya dapat berbicara mengenai hidup padahal saya mati? Karena ternyata sistem yang saya layani selama ini hanya mengeluarkan bau kematian dari ruang-ruang tempat pengakuan dosa; kesucian/keperawanan Maria, tentang api penyucian, tentang misa, dan tentang imamat, yang semuanya merupakan penyangkalan terhadap kebangkitan Yesus! Bagaimana saya dapat berbicara tentang kehidupan, jikalau selama ini saya telah membohongi anda, menyusup dan bahkan menghancurkan gereja-gereja anda sekalian? Apakah anda pikir gerakan Oekumene itu berarti adanya kasih dan persatuan? Ketahuilah bahwa sesungguhnya semua ini akan membawa anda kepada KEMATIAN,...sebab sesungguhnya saya bukanlah saudaramu!
Begitu pertemuan selesai, ia langsung diterbangkan kembali ke Panama dan dari sana ke Spanyol. Mulailah masa paling gelap dalam hidupnya. Dengan disiplin tinggi, selama berbulan-bulan, Alberto dicuci otaknya. Namun gagal. Upaya terakhir adalah melenyapkannya.
Kemudian dia dibawa ke suatu tempat rahasia di Barcelona. Tempat khusus untuk imam-imam yang dianggap sudah tidak waras. Tahta Suci telah menjatuhkan vonis atas kesesatannya. Ia ditempatkan dalam satu sel yang temboknya dilapisi benda lunak. Tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari. Ia dipaksa menandatangani ratusan dok umen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan psikologis. Malam harinya dia diberi obat-obat dosis tinggi sehingga dia tidak dapat tidur. Ia merasa sakit, lelah, baik tubuh maupun mental. Dalam keadaan begitu, dia didesak untuk mengaku bersalah dan menbuat pengakuan dihadapan umum, bahwa hanya ada satu gereja....gereja Roma Katolik. Catatan: cara ini sama dengan cara orang komunis menyingkirkan musuh-musuhnya. Ini salah satu bukti bahwa komunis juga merupakan kepanjangan tangan dari Roma Katolik. Hal ini akan dibuktikan di bagian lain.
Setelah dua minggu masa penyiksaan, Alberto merasa putus asa. Ia berkata kepada penyiksanya, "Bila semua orang Katolik yang selama ini kita bimbing mati...mereka masuk neraka. Apa yang harus kita katakan kepada mereka? Kenyataannya sepotong batu itu (ia menunjuk ke arah sebuah patung Maria) tidak dapat menyelamatkan mereka. Maria sendiri mengatakan "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu", dalam perjamuan kawin di Kana, Yohanes 2:5. Apa yang kita ajarkan tentang dia (Maria) adalah kebohongan besar! Alkitab telah membuktikannya!". Penyiksa-penyiksanya sangat geram mendengar hal tersebut. Dia diancam akan dibunuh. Namun ia melanjutkan,"Kalian pikir kalian membunuh demi Tuhan...tetapi sesungguhnya kalian melakukannya demi Iblis, karena kalian adalah anak Iblis!".
Kemudian dia diberi "shock treatments" (dilistrik) dan obat-obatan dosis tinggi. Setelah dua bulan, ginjalnya terinfeksi. Semua indera perasanya hilang. Bulan ketiga pernafasannya berhenti. Dia dimasukkan kedalam tabung besi berbentuk silinder besar. Saat itulah terbayang kembali saat-saat kematian ibunya, dia sadar dia berada dalam posisi yang sama. Ia begitu takut karena tahu bakal masuk neraka. Dalam saat-saat yang paling gelap itu, Yesus datang kepadanya melalui ayat dalam Yohanes 8:31-32.
“Jikalau kamu tetap didalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu".
Ia bermohon kepada Yesus untuk mengampuninya. Tiba-tiba mengalirlah hidup ke dalam tubuhnya. Yesus telah menyembuhkan dan menyelamatkannya pada saat itu juga.
Kasih Bapa memberikan kekuatan penuh padanya ketika dia menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan Pencipta alam semesta. Dialah Tuhan Yang Maha Tinggi dan Mesias (Yohanes 1:1; Ibrani 1:1,2). Karena ketaatanNya kepada Bapa di Surga, Ia disalibkan dan mencurahkan darahNya untuk menyucikan dosa-dosa kita...Dia telah membayar harga yang mahal. Tidak ada seorang imam Katolik pun yang dapat memanggil Yesus Kristus turun dari Surga untuk mengulang penderitaan tersebut seperti yang mereka tuntut melalui misa. Ibrani 10:12 jelas menyatakan hal itu. Tiga hari kemudian Yesus bangkit dan saat itu Ia duduk di sebelah kanan Bapa di surga. Kita tidak memerlukan seorang imam untuk pengakuan dosa lagi karena dalam Ibrani 4:14-16 tertulis:
"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Bapa, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukannya Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, namun tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita memperoleh rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya” 1Yohanes 1:9
....Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan
JADI kita dapat langsung menghadap Yesus.
Alberto keluar sendiri dari tabung besi itu dan mencabut semua selang dari tubuhnya. Para penyiksanya terkejut dan ketakutan menyaksikan dia dapat keluar dan berjalan sendiri!
Satu minggu kemudian dia dibebaskan. Ia tidak dapat mempercayai hal tersebut. Ia dikirim ke Madrid sendirian dan disambut oleh seorang imam Jesuit yang ternyata adalah ‘anjing penjaga’ Vatikan...orang kepercayaan pusat. Ia diperintahkan untuk "menggarap" Alberto, dengan segala cara, supaya Alberto mau kembali melayani Paus. Namun sebaliknya Alberto terus menceritakan kepadanya bagaimana dia diselamatkan Tuhan Yesus dan menunjukkan kebenaran-kebenaran dalam Alkitab. Firman Tuhan menyentuh hatinya. Di luar dugaan, imam tersebut memberi dia paspor dan surat-surat miliknya yang diperlukan Alberto untuk dapat segera keluar dari Spanyol. Imam itu berpesan,"Alberto, tinggalkan segera penjara ini dan jangan sekali-kali kembali lagi! Saya percaya bahwa Yesus Kristus telah menerangi jalanmu. Ikutlah Dia. Berdoalah untukku...jangan bersurat, cukup doakan saja".
Malam itu juga dia berangkat meninggalkan Spanyol hanya dengan uang 40 sen dalam saku. Ia telah mendobrak sistem Lembaga Roma Katolik dan dapat lolos. Vatikan terheran-heran, mereka tidak dapat percaya kalau dia dapat lolos begitu saja dari tangan mereka. Ia mengatakan apa yang harus dilakukan seorang hamba Tuhan untuk mengeluarkan penyusup-penyusup dari gerejanya...dan dapat tetap memenangkan orang-orang Katolik Roma bagi Yesus Kristus, adalah bahwa hamba Tuhan harus berani menyatakan:
- Bahwa sesuai dengan Alkitab, orang Katolik bukan orang Kristen sejati. Lembaga Roma Katolik bukanlah gereja yang benar;
- Bahwa orang Katolik yang mati dalam imannya tidak akan pergi ke api penyucian dan kemudian ke surga, tapi masuk neraka untuk selamanya. Sebab imannya tergantung kepada sistem mereka sendiri, dan bukan kepada Yesus Kristus dan dalam darahNya yang tercurah untuk pengampunan dosa manusia.
Kita wajib menyampaikan berita hidup kekal ini kepada 800 juta (saat lebih dari 1 milyar) orang Roma Katolik yang telah tertipu ke dalam penyembahan Baal oleh Lembaga tersebut.
Iblis sedang mengobral kompromi dan rasa takut. Dia sedang menggertak dan memaksa orang untuk menutup mulut...awan-awan kegelapan sedang menyatu menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Umat Tuhan Yesus wajib membangkitkan lebih banyak orang untuk lebih takut kepada Tuhan Yesus daripada takut kepada manusia. Membangkitkan lebih banyak orang supaya mau lebih banyak berdoa, percaya kepada Firman Tuhan, menghancurkan dosa!
Ini bukanlah suatu permainan, tapi suatu peperangan rohani yang serius. Penyerahan total, taat kepada Tuhan Yesus atau....kehilangan segala sesuatunya untuk selama-lamanya karena bergandeng tangan dengan Iblis dan menyembah Baal. Semuanya terserah kepada anda, mana yang anda pilih
KAMUS KECIL
CODE OF CANON LAW, Hukum Kanon, Penyusunan kembali, pada tahun 1983, undang-undang/peraturan Konsili Vatikan II digabung dengan yang telah dibuat di Konsili-konsili sebelumnya, juga dengan pernyataan-pernyataan paus-paus sebelumnya, menjadi sebuah kitab setebal 1000 halaman. Dalam Code ini juga berisi penjelasan-penjelasan, tafsir-tafsir pelaksanaan kanon-kanon (peraturan) tahun 1752 yang mengharuskan umat Katolik Roma tunduk mutlak kepada Gereja Katolik. Penyusunan sebelumnya dilakukan tahun 1917.
CONCORDAT, pakta atau persetujuan hubugan dan kerjasama antara gereja Katolik dengan pemerintah sekuler. Hal ini dapat dimungkinkan karena kota Vatikan, yang seprti kota-kota lain di muka bumi ini, sebagai suatu negara berdaulat dan berbangsa dan dengan demikian layak masuk ke dalam perjanjian-perjanjian politik maupun agama, dan berhak bertukar perwakilan (duta besar) dengan negara lain.
ENCYCLICAL, surat yang ditulis oleh seorang paus, yang menyatakan pandangan gereja Katolik Roma mengenai suatu masalah penting tertentu.
EUCHARIST, suatu bentuk roti khusus (wafer tipis kecil) dan anggur biasa yang diimani sebagai tubuh dan darah Kristus yang sesungguhnya (harafiah) karena telah ditahbiskan (diberkati) oleh imam Katolik dan dengan demikian berarti telah ‘diubah’ melalui doa dan kuasa mujizat yang hanya dimiliki oleh imam-imam. Persembahan ‘Kristus jelmaan’ yang aneh dari altar tersebut merupakan prinsip (yang penting) dalam upacara atau ritual yang dikenal sebagai korabn misa dan diimani sangat manjur dalam pengampunan dosa.
INDULGENCE, indulgensi, penghapusan hukuman sementara oleh gereja, atas dosa-dosa yang harus diampuni, bagi orang Katolik (ditentukan oleh hirarki gereja) (tertuand dalam Apostolic Constitution on The Revision of Indulgences, dikrit Paus Paulus VI, 1 Januari 1967). Doktrin indulgence ini timbul dari paham Katolik yangsesat dan tidak Alkitabiah yang menekankan bahwa penderitaan Kristus di kayu salib karena dosa manusia itu terletak di tangan manusia, tapi manusia yang telah bertobat dari dosa itu harus memikul penderitaan (akibat dosa) baik dalam hidup ini maupun (yang terutama) dalam api penyucian (purgatory). Indulgence diberikan, melalui otoritas gereja Katolik, dengan maksud mengurangi masa penderitaan dalam purgatory.
INQUISITION, pengadilan gerejawi yang disahkan oleh Paus Gregory IX (±tahun 1232) untuk mendeteksi para “heretic” (orang-orang yang berseberangan dengan Lembaga Katolik Roma), dimana saat itu kelompok sesat tersebut (heretical groups) dianggap sebagai mush gereja. Inkuisisi ini aktif dilakukan di Italia utara dan Perancis selatan, menajdi terkenal karena mendera, menghujat kaum sesat yang menolak mengubah pendirian mereka. Kaum sesat diserahkan ke tangan otoritas sipil dan dapat dibakar di tiang. Inkuisisi di Spanyol merupakan hal yang berbeda, terjadi tahun 1478 dan diadakan untuk melawan Yahudi dan Islam, tetapi kemudian juga menyentuh kaum Protestan.
LIBERATION THEOLOGY, suatu gerakan dalam Katolik Roma yang timbul di Amerika Latin, yang menekankan pada keadaan sosial. Sebagai seorang teolog ortodoks, dia harus melawan dengan kekerasan, demi kepentingan masyarakat yang tertindas oleh pemerintah maupun gereja. Tanpa sadar, teologia ini mengatakan bahwa tindakan melawan penindasan itu merupakan bukti keselamatan seseorang, dan bukannya penerimaan akan Injil dan ajaran-ajaran iman.
MASS (MISA), tubuh dan darah Kristus (Ekaristi dan anggur) yang diberikan dari altar gereja Katolik sebagai tubuh dan darah Kristus yang sebenarnya karena mujizat. Korban ini sangat efektif untuk pengampunan dosa dan remisi (pengurangan waktu dan peringanan) penderitaan seseorang dalam api penyucian. Ini merupakan penghujatan, karena merendahkan derajat korban Kristus di atas kayu salib dengan kredit pengampunan melalaui sakramen terus menerus tanpa batas waktu dari altar gereja Katolik, supaya seseroang mendapat pengampunan penuh dan masuk surga. Apa yang tidak diperoleh dari kematian Yesus di atas kayu salib (yang dinyatakan oleh Alkitab, itu hanya sekali saja dan cukup untuk selamanya), oleh doktrin Katolik, dapat dilunasi dalam misa bila dilakukan berulang-ulang. Tapi celakanya, gereja tidak dapat menentukan jumlah misa yang harus dilakukan untuk menjamin seseorang benar-benar lolos dari api penyucian dan masuk sorga. Itu sebabnya orang Katolik yang taat selalu berharap, setelah dia meninggal, keluarganya masih akan tetapmenyebut-nyebut namanya dalam misa untuk melunasi kredit pengampunannya yang belum lunas!
PURGATORY, api penyucian, tempat penyucian, yang dipercaya oleh orang Katolik, dimana orang-orang yang meniggal namun belum cukup membayar kredit untuk menebus dosanya (sekalipun Kristus telah menderita baginya), harus menjalani penderitaan supaya cukup suci untuk masuk surga. Berbeda dengan api neraka, tujuan api penyucian adalah untuk menyucikan jiwa seseorang supaya dapat masuk ke dalam surga. Sedang api neraka adalah siksaan untuk selamanya.
Dikutip dari: A WOMAN RIDES THE BEAST, oleh Dave Hunt, Harvest House Publishers, Eugene, Oregon 97402; kecuali Inquisiton.
Alkitab menegaskan dalam Wahyu 18:4....Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya ! Bila saudara tidak pernah mau percaya bahwa hanya ada Kristus dengan ajaran-ajaranNya, maka sebenarnya saudara masih berada dalam cengkreman Iblis. Ketahuilah, bahwa satu-satunya pengharapan saudara hanyalah Kristus dan darahNya yang telah dicurahkan untuk menyucikan diri saudara satu kali dan untuk selamanya. Jadi inilah yang harus saudara lakukan:
1. mengakui kebutuhan saudara (Orang berdosa yang membutuhkan pengampunan), (Rom. 3:23)
2. mau berbalik dari dosa (bertobat), (Luk 13:5)
3. percaya bahwa Yesus telah mati disalib dan bangkit untuk saudara (Rom. 10:9)
4. mintalah Dia untuk masuk dan menguasai hidup saudara sebagai Juruselamat. (Rom. 10:13)
5. mintalah kepadaNya untuk menjadi Tuhan yang mengendalikan kehidupan anda sepenuhnya (Rom. 12:1-2)
Langkah berikut yang akan sangat membantu saudara dalam kehidupan baru:
1. membaca Alkitab setiap hari untuk dapat lebih mengenal siapa Yesus
2. berhubungan dengan Dia melalui doa setiap hari
3. bersaksi kepada orang lain tentang Yesus
4. bersekutu serta melayani bersama orang-orang Kristen yang benar
5. mengikuti pendalaman Alkitab dengan benar.
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus;
Saudara telah membaca penelanjangan atas tipuan Iblis dan dashyatnya penyesatan Iblis terhadap manusia. Apakah sekarang saudara menyadari betapa kecilnya kemampuan anda di hadapan Iblis dan malaikat-malaikatnya? Tiada seorangpun yang dapat bebas dari penyesatan dan pembinasaan yang dilakukan Iblis, kecuali kalau Tuhan Yesus yang membimbing serta menguasai kehidupan anda. Tanpa penguasaan Tuhan Yesus, maka Iblislah yang berkuasa dalam kehidupan anda.
Maka jika anda ingin diselamatkan sungguh, dan dibebaskan dari cengkraman Iblis dan sistemnya yang keji dan dahsyat itu, perlulah anda berdoa khusus kepada Tuhan Yesus, menaklukkan diri anda kepadaNya. Panjatkanlah doa berikut dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Mat. 12:37).
Ucapkanlah doa berikut, bagus pula jika anda mengulangnya beberapa kali di sepanjang hari-hari mendatang.
Tuhan Yesus Juruselamatku, saya ingin bebas dari sistem kehidupan ciptaan Iblis, yang mau mencengkram diriku. Saya memilih untuk hidup di dalam kehidupan yang ditata oleh Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, Tuhan, layakkanlah diriku memasuki kehidupan yang dibangun dan dirajai oleh Tuhan Yesus. Ampunilah saya dari dosa-dosaku, ya Tuhan Yesus, kuduskanlah diriku oleh darah-Mu yang sudah tercurah di Golgota. Enyahlah dari diriku roh-roh jahat perangsang dosa. Saya ingin bebas dari rangsangan berbuat dosa, ingin hidup kudus, dibungkus oleh darah Yesus yang mulia.
Demi nama Yesus, saya merenggut diriku lepas dari sistem kehidupan animistis leluhurku. Sistem kehidupan animistis ciptaan Iblis itu aku tinggalkan, demi memasuki kehidupan bersama Yesus Kristus. Enyahlah semua ilah-ilah sembahan leluhurku dari kehidupanku. Saya tidak mau terikat perjanjian dengan Iblis, warisan dari leluhurku yang animistis itu. Ikatan saya hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, dalam bentuk Perjanjian Baru.
Saya membatalkan semua persekutuan dengan Iblis yang tejadi di masa laluku, yang saya sadari atau yang tidak saya sadari. Saya hanya mau bersekutu dengan Tuhan Yesus saja. Saya juga menyangkali jasa-jasa Iblis di masa laluku yang saya terima secara sadar atau tidak. Saya hanya mengakui jasa dan berkat dari Tuhan Yesus saja.
Demi nama Yesus Kristus, aku merenggut diriku, lepas dari sistem kehidupan serta sistem iman gerejawi ciptaan Iblis. Saya hanya mau hidup di dalam iman kepada Tuhan Yesus semata, dikuduskan dan dilayakkan menjadi warga Kerajaan Sorga. Saya menolak setiap ajaran penyesatan, juga yang beredar di tengah masyarakat Kristiani, dengan mengandalkan Roh Yesus yang akan mengajarku secara langsung sesuai 1Yoh. 2:20,27. Enyahlah roh-roh penyesat dari diriku, sebaliknya Roh Kebenaran saya undang untuk memenuhi batinku, menuntun saya ke dalam seluruh kebenaran sesuai dengan Yoh. 16:13.
Saya mengundang Tuhan Yesus Kristus memasuki diriku, memenuhi hatiku, memberi saya hati yang baru. Proseslah diriku, ya Tuhan Yesus, sehingga saya memiliki hati yang lemah lembut, rendah hati, murah hati dan pemberi ampun, seperti Yesus sendiri. Binalah diriku, ya Tuhan Yesus, agar aku menyukai hal-hal yang Engkau sukai, dan menolak perkara-perkara yang Engkau tidak sukai. Mari, ya Tuhan Yesus, masuklah ke dalam hatiku, memerintah di dalam kehidupanku, karena aku ini milikmu, dan Tuhan Yesus adalah Juruselamat pribadiku. Amin.
Kiranya damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus selalu memenuhi kehidupan saudara pembaca yang budiman.
Judul Asli : ALBERTO (berbentuk komik)
Chick Publications
P.O. BOX 662, Chino
CA. 91706 – 0662
USA
www.chick.com
Comic Version akan diberikan berikut ini:
Sumber: Gelora Firman, Chick, Spiritually Smart
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan kita Yeshua Hamashiach memberkati. Amin.
Kisah nyata perjuangan Pastor ALBERTO Sangat luar biasa.
ReplyDeletePenegak Iman Kristiani.Tuhan menyertai kita sekalian. AMIN.
Mengapa iesus krestos TIDAK MAMPU MENYELAMATKAN umatnya yang berdoa ber ibadah kepada iesus krestos saat banyak umat kristen yang dibunuh sama sesar GrookRomoLoton amaliq katolik fatikan esao amaliq dengan cara dibantai dimakan binatang buas di koloseum romaNajis ?
ReplyDeletekok si iesous krestos TIDAK MAMPU MENOLONG Donna isabela yang berdoa dan berharap kepada si ilahPALSU si iesous krestos ?
ReplyDelete